1.SIFAT BATUAN
a.Kekerasan
b.Kekuatan
c.Elastisitas
d.Plastisitas
e.Abrasivitas
f.Tekstur
g.Struktur geologi
2. DRILABILITAS BATUAN
Drilabilitas batuan adalah indikator mudah tidaknya mata bor melakukan penetrasi ke dalam batuan
Drilabilitas batuan dapat diperoleh dengan mengalikan antara kecepatan pemboran dalam barre granit dan faktor drilabilitas.
V= 31 P/d^1,4
V= kec.pada barre granit, m/det
P= rock drill out put power,kW
d= diameter lubang bor,mm
3. GEOMETRI PEMBORAN
Geometri pemboran mencakup diameter, kedalaman, dan kemiringan lubang ledak
Diameter semakin besar kecepatan pemboran semakin lambat
Kedalaman lubang ledak semakin dalam, gesekan antara drilling string dengan dinding lubang semakin besar, dan kehilangan energi akibat panjangnya drilling string juga semakin besar. Hal ini akan dapat menurunkan kinerja mesin bor
Kemiringan Lubang Ledak Juga Akan Menurunkan Kinerja Pemboran. hal ini diakibatkan oleh bertambahnya waktu pemboran untuk mendapatkan kemiringan yang diinginkan.
dan untuk tinggi jenjang yang sama, lubang ledak miring akan lebih dalam dari lubang ledak tegak, sehingga penyelesaian pemborannya akan lebih lama untuk lubang miring.
4. UMUR DAN KONDISI MESIN BOR
Prestasi kerja suatu alat ditentukan oleh
-Manajemen peralatan
-Kondisi kerja
-Kondisi alat
menilai kondisi alat :
kesediaan mekanik
ma = w/(w+r) x 100 %
kesediaan fisik
pa = (w+s)/(w+r+s) x 100 %
persen penggunaan kesediaan
ua = w/(w+s) x 100 %
penggunaan efektif
eu = w/(w+r+s) x 100 %
5. KETRAMPILAN OPERATOR MESIN BOR
Ketrampilan operator dapat diperoleh dari latihan dan pengalaman kerja, dan ini sering agak sulit untuk dinilai secara kuantitatif kecuali hanya berdasarkan catatan historis dari kinerja dan attitute tiap operator.
Masalah kedisiplinan sering dijadikan alasan oleh pihak manajemen dalam menilai karyawannya, tetapi hal ini tak dapat dijadikan alasan utama karena persoalannya akan saling terkait dengan kondisi kerja secara keseluruhan
No comments: