Spesifikasi “power shovel” dapat dilihat pada gambar
Ukuran “power shovel”
Ukuran besar/kecilnya suatu “power shovel” ditunjukkan oleh ukuran “dipper” yang dinyatakan dalam cuyd (cubic yard).
Besar/kecilnya power shovel yang akan dipergunakan pada suatu pekerjaan, pemindahan tanah mekanis atau pada suatu kegiatan pertambangan disamping yang
sudah dikemukakan pada butir 1a dan 1b juga bergantung dan ditentukan oleh :
a. Ukuran kapasitas bak truck
Apabila kapasitas bak truck kecil, misalnya truck 3 cu yd; maka lebih baik memakai power shovel ¾ cu yd; dibanding power shovel 1 ½ cu yd.
Sebaliknya bila dipergunakan truck 15 cu yd; maka power shovel yang dipergunakan adalah yang berukuran dipper 2 ½ cu yd (yang demikian ini, apabila power shovel berfungsi utamanya sebagai alat muat).
b. Apabila power shovel utamanya berfungsi sebagai alat gali dan hasil galiannya
kemudian dimuatkan ke bak truck, maka untuk penggalian pada material keras, sebaiknya dipilih power shovel berukuran besar, begitu pula sebaliknya.
. Macam-macam “power shovel”
A | B |
Didasarkan atas roda penggeraknya, “power shovel” terdiri dari :
a. “Crawler mounted power shovel” (gambar a) b. Wheel mounted power shovel (gambar b)
c.“Truck mounted power shovel
C
. Cara kerja dan penggunaan “power shovel
Batas operasi kerja “power shovel” dapat dilihat pada gambar
yaitu sudut yang dibuat antara boom dengan bidang datar menyudut sebesar 45o, pekerjaan yang dilakukan dapat sebagai alat gali (utamanya) maupun utamanya alat muat. Yaitu dengan cara “dipper” (mangkuk) dikerukkan dari bawah menengadah keatas pada kaki
jenjang (power shovelnya sebagai alat gali -- excavator); atau pada kaki timbunan hasil
bongkaran (hasil peledakan) – utamanya sebagai alat muat.
Setelah “dipper” (mangkuk) penuh; kemudian superstructure (kabin beserta boom) berputar menghadap posisi truck untuk menumpahkan isi dipper keatas/kedalam bak truck, dengan membuka “dasar dipper” dengan cara menarik “latch” (grendel) sehingga isi “dipper” tertumpah.
Bila “power shovel” sebagai alat gali maka berat “counter weight”nya lebih besar dibanding, apabila “power shovel” sebagai alat muat, pada ukuran “dipper” yang sama.
a. “Power shovel” sebagai alat gali
Penggunaan “power shovel” sebagai alat gali adalah :
i. untuk membuat tanggul (embankment digging)
ii. untuk menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. untuk membuat lereng (dressing slopes)
iv. untuk menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. untuk membuat parit (digging shallow trench)
b. “Power shovel” sebagai alat muat
Penggunaan “power shovel” sebagai alat muat adalah :
i. memuat ke alat angkut (loading haul units)
ii. membuang material ke samping (side casting)
iii. menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. menimbun ke dalam “hopper” (dumping into hoppers)
Artikel Terkait
sip
ReplyDeleteSiip apanya kang
ReplyDeleteterimakasih kehadirannya
ReplyDelete