Untuk mengurangi terjadinya keausan/ tumpulnya point ripper lebih cepat dan menghindari patahnya shank ripper, diperlukan kesamaan teknik ripping yang produktif dan efektif yang dapat diterapkan dilapangan Posisi shank ripper pada awal langkah penetrasi, umumnya awal penetrasi pada tiap langkah kerja dimulai dengan memposisikan :
· Shank ripper vertical
· Panjang rod tilt silinder diatur 15 – 20 cm
· Sudut point ripper 45 – 50 derajat
Material Keras Jika materialnya sedemikian keras pada awal penetrasi, shank ripper dapat dimiringkan sampai pada kemiringan maksimum untuk membantu penetrasi. Pada sudut kemiringan gagang ripper yang tepat, mata ripper dapat menembus dan membelah batuan semudah sebuah pahat membelah kayu. Cara ini akan membantu menjaga ketajaman mata ripper, mengingat bahwa keausan yang terjadi di permukaan bawah akan lebih besar dari permukaan atas.
Miringkan Shank Ripper ke Depan
Setelah point ripper masuk kedalam tanah. Untuk memperbesar traksi, miringkan shank ripper ke depan sampai terasa seolah-olah dozer tertarik ke dalam atau terpancang ke tanah.
Manfaatkan Alur Untuk Menentukan Arah
Jika material yang sangat keras tadi merupakan sebuah alur, cobalah menentukan arah dari alur tersebut. Alur material ini dapat memiliki arah diagonal, tegak lurus atau sejajar dengan arah ripping
Catatan Decelarator Pada saat ripping, cara menarik yang perlahan – lahan dan konstan adalah yang terbaik. Kecepatan yang berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya slip yang merusak rantai, mengurangi umur mata ripper serta menimbulkan kerusakan pada dozer Slip Mengurangi shoe slip ketika dozing maupun ripping, sehingga memperpanjang umur undercarriage Pemilihan Transmisi Ripping pada material keras pada umumnya menggunakan transmisi 1 Konsentrasi dan inisiatif di perlukan di dalam melakukan ripping
No comments: