Mengingat area peledakan pada tambang terbuka atau quarry cukup luas, maka peranan pola peledakan menjadi penting jangan sampai urutan peledakannya tidak logis. Urutan peledakan yang tidak logis bisa disebabkan oleh:
- penentuan waktu tunda yang terlalu dekat,
- penentuan urutan ledakannya yang salah,
- dimensi geometri peledakan tidak tepat,
- bahan peledaknya kurang atau tidak sesuai dengan perhitungan.
Terdapat beberapa kemungkinan sebagai acuan dasar penentuan pola peledakan pada tambang terbuka, yaitu sebagai berikut:
a. Peledakan tunda antar baris.
b. Peledakan tunda antar beberapa lubang.
c. Peledakan tunda antar lubang.
Orientasi retakan cukup besar pengaruhnya terhadap penentuan pola pemboran dan peledakan yang pelaksanaannya diatur melalui perbandingan spasi (S) dan burden (B). Beberapa contoh kemungkinan perbedaan kondisi di lapangan dan pola peledakannya sebagai berikut:
1) Bila orientasi antar retakan hampir tegak lurus, sebaiknya S = 1,41 B seperti pada Gambar 1.7.
Gambar 1.7. Peledakan pojok dengan pola staggered dan sistem
inisiasi echelon serta orientasi antar retakan 90°
2) Bila orientasi antar retakan mendekati 60° sebaiknya S = 1,15 B dan menerap-kan interval waktu long-delay dan pola peledakannya terlihat Gambar 1.8.
3) Bila peledakan dilakukan serentak antar baris, maka ratio spasi dan burden (S/B) dirancang seperti pada Gambar 1.9 dan 1.10 dengan pola bujursangkar (square pattern).
4) Bila peledakan dilakukan pada bidang bebas yang memanjang, maka sistem inisiasi dan S/B dapat diatur seperti pada Gambar 1.11 dan 1.12.
Gambar 1.8. Peledakan pojok dengan pola staggered dan sistem
inisiasi echelon serta orientasi antar retakan 60°
Gambar 1.9. Peledakan pojok antar baris dengan pola bujursangkar
dan sistem inisiasi echelon
Gambar 1.10. Peledakan pojok antar baris dengan pola staggered
|
Gambar 1.11. Peledakan pada bidang bebas memanjang dengan pola V-cut bujursangkar dan waktu tunda close-interval (chevron)
Gambar 1.12. Peledakan pada bidang bebas memanjang dengan pola V-cut persegi panjang dan waktu tunda bebas
- Running Spry Nikel
- P2H Perawatan dan Pemeliharaan Harian Kendaraan LV
- Apa itu Batuan dan Mineral?
- [Video] Grid manual & stake out kordinate Autocad civil 3D 2018
- [Video] Analisis Surface Autocad Civil 2018
- [Video] Design pond & Volume Autocad Civil 3D
- [Video] Pengeditan Surface Autocad Civil 3D 2018
- [Video] Buat Surface Topografi Autocad Civil 3D 2018
- [Video] Digitasi Point Autocad civil 3D 2018
- [Video] Group Point Autocad Civil 3D 2018
- [Video] Edit Key Deskripsi Autocad Civil 3D 2018
- [Video] Import Point Survey Autocad Civil 3D 2018
- [Video] setting Drawing Koordinat Autocad Civil 3D 2018
- [Video] Buat Project Autocad Civil 3D 2018
- [Video]Tampilan Autocad Civil 2018
- Proses Pembuatan Alumunium
- Peranan Geotechnical Engineering dalam Pertambangan
- Contoh Study Kasus Rehabilitasi Tambang Nikel Murrin Murrin Australia
- [Tutorial]Cara Penggunaan Theodolit
- Cara Perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB)
- [Video] Generate Point Annotation On MineScape
- Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko
- Pola pengeboran pada bukaan bawah tanah
- Pola pengeboran pada tambang terbuka
- Proses Pembuatan Alumunium
- Contoh Study Kasus Rehabilitasi Tambang Nikel Murrin Murrin Australia
- [Technology] ARDVARC® 4.0
- Pola peledakan pada tambang bawah tanah
- Pola pengeboran pada bukaan bawah tanah
- Pola pengeboran pada tambang terbuka
- TEKNIK RIPPING KHUSUS
- TEKNIK OPERASI BULLDOZER
- Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Penyaliran Tambang
- Macam-macam Penirisan Tambang Terbuka
- Jenis Peralatan Pemadatan “ROLLER”
- SEKILAS MENGENAI PENGGUNAAN OLI BEKAS UNTUK CAMPURAN ANFO
- STOCKPILE MANAGEMEN
- DRAGLINE
- BACK HOE
- DOZER SHOVEL
- POWER SHOVEL
- Dasar pemilihan ukuran dari alat gali dan muat
- KOMPONEN MEDAN KERJA (JOB SITE COMPONENT)
- METODA-METODA PENGAMBILAN CONTO
- DRILLING (Pengeboran)
- TEKNIK PEMOTONGAN POHON
- METODA LAND CLEARING
- KEGIATAN LAND CLEARING
No comments: