METODA-METODA PENGAMBILAN CONTO

METODA-METODA PENGAMBILAN CONTO

1. CHIP SAMPLING

Metoda ini dipakai untuk mengambil conto dari suatu singkapan. Alat-alat yang dipakai adalah palu dan pahat. Conto diambil pada permukaan yang segar dan bersih. Cara ini dipakai hanya dalam suatu penyelidikan preliminer. Hasilnya tidak representatif untuk mewakili keadaan mineralisasi yang sebenarnya.

Chip sampling di dalam tambang bawah tanah :

clip_image002

Conto diambil pada titik-titik yang didesign sesuai dengan pola eksplorasi tertentu. Lihat gambar a) dan b).

Pada a) pola yang dipakai - bujur sangkar

b) pola yang dipakai - rhomboid

2. GRAB SAMPLING

Metoda ini dapat digunakan pada suatu stope sesudah peledakan dilakukan atau pada suatu mine car dalam transportasi bijih. Pekerjaan ini lebih cepat dibandingkan dengan chip sampling. Sample diambil secara random. Cara ini pun tidak memberikan gambaran yang teliti yang dapat mewakili endapan bijih yang ada.

3. BULK SAMPLING

Dalam bulk sampling, conto diambil dalam jumlah yang besar. Conto bisa berupa inti bor yang berukuran besar, atau sejumlah material tertentu yang diambil dari suatu trench dengan mempergunakan buldoser.

4. CHANNEL SAMPLING

Metoda ini dapat digunakan pada endapan yang terdapat di permukaan dan juga di dalam suatu tambang bawah tanah. Untuk endapan yang dangkal, metoda ini dipakai dalam suatu sumur uji. Alur (channel) dibuat pada sisi sumur uji. Pada suatu endapan hidrotermal yang ditambang dengan sistem tambang bawah tanah, channel dibuat dari hanging wall ke foot wall.

Aplikasi dari metoda-metoda yang ada harus disertai pula dengan suatu design yang tepat. Beberapa contoh mengenai chip sampling dan channel sampling dalam penerapan di lapangan adalah sebagai berikut :

4.a Channel sampling dalam sumur uji

Dipakai untuk endapan permukaan.

clip_image004

Pada Gambar a) Sumur uji dibuat menembus ore body yang mempunyai posisi yang horisontal.

Gambar b) Posisi channel yang vertikal pada dinding sumur uji.

Untuk suatu endapan permukaan yang tidak homogen, maka channel dibagi menjadi beberapa sub channels sesuai kondisi mineralisasi.

clip_image006

Keterangan : t = tebal lapisan

K = kadar bijih

4.b. Channel sampling dalam tambang bawah tanah

Channel sampling pada drift.

Channel dibagi oleh karena bentuk geometri yang kompleks dari drift top. Keadaan mineralisasi homogen.

clip_image008

Channel dibagi oleh karena keadaan mineralisasi yang berbeda-beda antara A, B, C.

clip_image010

5. PEMBORAN

Metoda-metoda pemboran yang dapat dipakai di dalam proses pengambilan conto bergantung pada bermacam-macam faktor, antara lain :

- genesa endapan

- kedalaman

- tipe batuan

Untuk endapan alluvial, pengambilan conto dapat dilakukan dengan bor Bangka (timah alluvial di Bangka, Billiton, dan Singkep). Pemboran dilakukan secara manual dan sample diambil dengan mempergunakan bailer.

Untuk suatu endapan primer yang terletak jauh di bawah permukaan, sampling dilakukan dengan memakai pemboran inti (diamond drilling). Conto yang diperoleh berupa inti (core) dan sludge. Inti sebagai conto yang tidak terganggu terdapat dalam core barrel ; sludge ditampung di permukaan di dalam sludge tank.

6. PREPARASI CONTO DAN PENGOLAHAN DATA

Conto yang dibawa dari lapangan dalam jumlah yang besar perlu diolah dalam rangka analisa kimia untuk penentuan kadar.

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah crushing, grinding, sieving, coning, dan quartering.

clip_image012

Coning dan quartering

Bagian 1 dan 4 diambil untuk analisis kimia, sedangkan bagian 2 dan 3 disimpan sebagai arsip.

Data hasil analisa kimia kemudian diplot pada suatu grafik (sample histogram). Sample histogram ini sangat bermanfaat untuk menginterpretasi keadaan mineralisasi di lapangan.

clip_image014

Grafik penyebaran kadar

Artikel Terkait

No comments: